Kamis, 18 September 2008

MENG-INSTALL PROGRAM TAMBAHAN DI LINUX (CARA OTOMATIS DAN SEMI OTOMATIS)

Januari 25, 2007 in Distro GNU/Linux, Howto, IT, Linux, Teknologi, Ubuntu Linux, linux indonesia


Seperti tulisan sebelumnya, awalnya saya bingung dengan banyaknya cara menambah program di distro Linux yang berbeda-beda. Untuk bagian ini saya akan menulis cara otomatis dan semi otomatis.
Sebutan “otomatis” dan “semi-otomatis” hanyalah istilah buatan saya.

Saya sebut otomatis karena memakai repository dan bisa di-klak-klik dengan mudah menggunakan tampilan grafis yang indah.
Apa itu repository? Yaitu media yang dibuat khusus agar bisa dipakai untuk instalasi cepat. Repository bisa berbentuk CD, DVD, alamat website, atau jaringan lokal. Kalo kita nginstall pake repository lalu ada file-file dependency, mereka akan diikut-sertakan secara otomatis. Itu enaknya. Saya gak tau apa harddisk kita bisa dibikin sebagai repository juga. Kayaknya bisa deh. CD aja bisa dibikin jadi repository, kenapa harddisk kagak?! Cuma, saya belum tau caranya. :)

Sedangkan istilah semi-otomatis saya berikan untuk cara menginstalasi yang setengah-setengah, ada yang pake repository tanpa kemudahan klak-klik mouse (tanpa tampilan grafis). Ada juga cara mudah pake klak-klik mouse, tetapi tanpa repository. Sehingga kalo ada dependency kita perlu menginstallnya satu persatu.

Penggunaan repository harus menggunakan tool manajemen software, biasanya dipasang di menu sebagai tombol “Add or Remove Software”. Dengan tool ini kita bisa melihat software aplikasi apa saja yang sudah diinstall dan apa saja yang belum.
Kita bisa menambah atau mengurangi sumber repository sesuai kehendak kita. Bila kita hanya memiliki CD/DVD instalasi sebagai repository dan gak punya sambungan internet, bersabarlah seperti saya :) karena belum bisa meraih nikmatnya repository secara utuh.
CD/DVD repository dibuat khusus untuk fungsi instalasi otomatis. Bukan sembarangan CD/DVD. Kita bisa mendapatkannya di majalah InfoLinux atau membelinya dari situs web. Atau membuatnya sendiri dengan cara-cara khusus.

INGET! Kamu kudu masuk sebagai root atau sebagai user yang punya hak seperti root sebelum melakukan instalasi.

CARA OTOMATIS

1. pkgtool
Program bantuan ini ada di distro Slackware. Seperti yang kita tahu, Slackware selalu menggunakan paket langsung dari source code. Dan pkgtool ini bisa mengelolanya. Melalui desktop, kita perlu membuka jendela terminal dan mengetikkan “pkgtool”. Tampilannya menggunakan tabel dalam terminal. Saya gak tau apa udah ada yang tampilan grafis (GUI) atau belum. Tapi saya udah pernah pake pkgtool ini di Command Line Interface (CLI) dan bisa di-klak-klik pake mouse! Slackware 10 di saat itu punya keunggulan setting mouse di terminal. CLI yang saya maksud bukan jendela shell emulator di desktop, tetapi betul-betul CLI yang isinya teks melulu tanpa masuk ke GUI desktop.

2. Pirut
Tool ini ada di distro Fedora Core mulai versi 5. Fedora Core adalah versi komunitas dari distro komersial RedHat. Tampilan Pirut menggunakan grafis (GUI). Saya gak tau apakah di RedHat terbaru ada Pirut juga atau nggak.

3. YaST
Tool ini ada di distro SuSE (komersial) dan versi komunitasnya yaitu openSuSE. YaST menggunakan tampilan GUI.

4. Synaptic
Tool ini ada di Debian dan Ubuntu. Synaptic menggunakan tampilan GUI. Selain itu, Ubuntu juga memiliki tool-tool manajemen-paket yang lain, yaitu Easy Ubuntu, Automatix, dan GDebi.

CARA SEMI OTOMATIS

Untuk semi-otomatis ini saya hanya mencontohkan penggunaannya di Ubuntu.
1. Dengan cara gabungan antara penggunaan Synaptic dan penggunaan command line (terminal).

Menambahkan repository melalui program Synaptic (”Add or Remove Software”)
Klik
System > Administration > Software Properties.
Setelah tampil halaman Software Preferences, berilah tanda cek (V) pada pilihan repository:
- Ubuntu 6.06 LTS (binary)
- Ubuntu Backports (binary)
- Ubuntu 6.06 LTS Security Updates (binary)
- ……..
- ……..
Terserah kita mau memberi tanda yang mana. Nantinya yang diberi tanda akan digunakan untuk instalasi. Yang saya tau, poin pertama menggunakan media CD, sedangkan poin kedua dan ketiga menggunakan media internet (terhubung ke website).

Bisa juga klik: “Add repository” untuk menambah Repository, apakah itu CD atau DVD yang kita beli dari website atau bonus dari majalah InfoLinux. Lalu klik “Update”.

Setelah itu kita menginstall dengan mengetik:
apt-get install [nama-program]
Contohnya untuk menginstall gxine (DVD player), ketik:
sudo apt-get install gxine

Berbagai ketergantungan file (file dependencies) akan diikutsertakan tanpa repot menginstallnya satu per satu.

2. Dengan cara menge-klik ganda (double-click) paket *.deb pada file browser Nautilus (seperti menggunakan Windows Explorer).
Saya bersama seorang kerabat pernah mencobanya. Ternyata bisa. Kekurangannya apabila kita mendapati pesan file dependency, maka kita harus menginstall file-nya satu per satu. Menggunakan klik ganda pada file-file *.deb lainnya untuk meng-install file-file dependency yang dibutuhkan.

Tidak ada komentar: