Kamis, 18 September 2008

MENG-INSTALL PROGRAM TAMBAHAN DI LINUX (SECARA MANUAL)

Januari 25, 2007 in Distro GNU/Linux, Howto, IT, Linux, Teknologi, Ubuntu Linux, linux indonesia

Saya pernah dibingungkan oleh banyaknya cara untuk menginstalasi program-program tambahan di Linux. Hal ini dikarenakan pemaketan software oleh distro yang berbeda-beda. Program / software tambahan itu dipaketkan (dikemas) dengan setting yang berbeda-beda.
Saya mencoba menuliskan secara singkat tentang meng-install dengan cara manual di jendela terminal (shell).
INGAT! Sebelum kita memulai untuk meng-install jangan lupa log-in dulu sebagai root. (Nantinya ditandai dengan berubahnya tanda $ menjadi # di depan barisan command line.) Atau memakai user yang punya hak sebagai root. Dan sebaiknya kita berpindah ke posisi direktori home user kita. Ketikkan perintah: cd (lalu tekan enter).
Macam-macam paket:
.
.
*** PAKET SOURCE CODE ***
“Source Code” artinya kode sumber. Paket ini adalah paket yang sangat mendasar, belum dimanipulasi. Sehingga aman untuk di-install ke dalam distro apa pun. Apabila source code ini kita kompilasi (diolah menjadi “program siap-install”) dan kita instalasikan di suatu distro, program ini akan menyesuaikan diri dengan setting-an distro yang bersangkutan. Umumnya, source code ini dipaketkan menjadi file terkompresi menggunakan “tar”. Ekstensinya adalah *.tar.gz atau *. tar.bz2 .
Kekurangannya, kita perlu bersabar dengan proses yang agak panjang.
Format perintahnya adalah:
tar [opsi/pilihan] [nama-program.tar.gz]
atau
tar [opsi/pilihan] [nama-program.tar.bz2]
Misalnya ketika kita ingin membuka kompresi dan meng-install program “paksamosirx386″, ketikkan:
tar -xvfz paksamosirx386.tar.gz (tekan Enter)
atau
tar -xvfj paksamosirx386.tar.bz2 (tekan Enter)
Yang saya tau sih, opsi “v” dalam” -xvfz” adalah untuk menjalankan fungsi “verbose” yang menampilkan informasi proses yang sedang berjalan.
Lalu kita ketikkan:
./configure (tekan Enter)
Lalu:
make (tekan Enter)
Lalu:
make install (tekan Enter)
Terkadang di tengah proses kita mendapati pesan adanya “error dependency”. Itu artinya instalasi yang sedang kita proses belum bisa diselesaikan karena adanya ketergantungan terhadap file lain, dan file itu belum ter-install di sistem kita. Maka dari itu kita harus meng-install file tersebut terlebih dahulu. Biasanya dalam pesan “error dependency” itu tercantum nama file yang perlu di-install terlebih dahulu. Semisal pesannya “error dependency: libsamosir17″ maka itu artinya file “libsamosir17″ harus di-install lebih dulu.
Untuk keterangan lebih lanjut bacalah dokumentasinya di paket yang bersangkutan (di file “README”). Dan untuk mengetahui opsi perintah apa saja yang bisa kita ketik, kita bisa membuka dokumentasi manual dengan:
man [nama-perintah] (tekan Enter)
Contohnya, untuk mengetahui tentang perintah “tar”, ketikkan:
man tar (tekan Enter)
Distro populer yang selalu memakai paket Source Code adalah Slackware. Slackware bisa juga memakai paket RPM tetapi terkadang tidak berjalan sempurna. Hal ini dikarenakan adanya file dependency yang tidak dimiliki Slackware.
.
.
*** PAKET RPM ***
Paket ini singkatan dari “RedHat Packet Manager”. Paket ini dikembangkan oleh komunitas distro RedHat dan dipakai juga oleh Fedora Core. Jenis paket ini membuat penginstalasian lebih ringkas, karena sudah dikompilasi dari source code (menjadi program “siap install”), serta sudah di-setting dan dikemas sesuai distro RedHat dan Fedora. Ekstensi dari jenis paket ini adalah *.rpm . Format perintahnya yaitu:
rpm [opsi] [nama-program.rpm]
Misalnya:
1. Untuk menginstall paket “paksamosirx386″, ketik:
rpm -ivh paksamosirx386.rpm
2. Untuk meng-uninstall, ketik:
rpm -Uvh paksamosirx386.rpm
Jenis paket ini dipakai juga oleh distro SuSE dan Mandriva (dulu bernama Mandrake). Tetapi bila kita ingin menginstalasinya sebaiknya carilah paket-paket yang spesifik untuk kedua distro ini. Biasanya ditandai dengan nama belakang: *mandriva.rpm atau *suse.rpm
Kita perlu membaca file “README” yang disertakan paketnya. Dan untuk mengetahui opsi apa saja yang bisa kita jalankan, ketik:
man rpm
.
.
*** PAKET “DEB” ***
Jenis paket ini dikembangkan oleh komunitas distro Debian. Dipakai untuk distro Debian dan turunan-turunannya. Diantaranya Ubuntu, Knoppix, DSL, dan Kuliax. Seperti RPM, paket ini membuat pekerjaan instalasi di terminal lebih ringkas karena sudah disesuaikan dengan Debian dan turunan-turunannya.
Khusus untuk Ubuntu, saya pernah membaca ulasan di majalah InfoLinux, bahwa sebaiknya tidak meng-install paket “deb” milik Ubuntu ke dalam distro Debian. Atau sebaliknya, tidak meng-install paket “deb” milik Debian ke dalam distro Ubuntu. Entah mengapa. Apakah untuk menghindari “error dependency”? Tetapi ada juga paket yang bisa diinstall, seperti w32codecs (codec/pemroses suara berformat windows).
Ekstensi paket jenis ini adalah *.deb . Khusus untuk Ubuntu punya nama belakang: *ubuntu.deb
Format perintahnya adalah:
dpkg [opsi] [nama-program.deb]
Misalnya bila kita ingin meng-install program “paksamosirx386″, ketik:
dpkg -i paksamosirx386.deb
Seperti biasa, Kita perlu membaca file “README” yang disertakan paketnya. Dan untuk mengetahui opsi apa saja yang bisa kita pilih, baca panduan manualnya:
man dpkg
Kita bisa juga men-download paket-paket program dari internet menggunakan perintah terminal.
Misalnya kita ingin meng-install codec untuk menjalankan file dengan format yang dikenali Windows, yaitu paket w32codecs.
Menggunakan download dengan mengetik perintah:
wget [opsi] [alamat-situs-penyedia-program]
Coba kita download file w32codecs dari situsnya:
wget -c http://www.debian-multimedia.org/pool/main/w/w32codecs/w32codecs_20060611-0.0_i386.deb
Lalu menginstall dengan mengetik:
dpkg -i w32codecs_20060611-0.0_i386.deb
.
.
Tambahan:
Berbeda dengan distro kebanyakan, Ubuntu tidak datang dengan set up root user untuk administrasi sistemnya. User root tetap ada, hanya saja menggunakan password yang acak.
Sebagai gantinya, Ubuntu menggunakan sudo dan gksudo untuk memanajemen tugas yang harus dilakukan oleh user root.
Secara default kita bisa memakai hak user root dengan menambahkan perintah “sudo” di depan perintah utama. Contohnya:
sudo dpkg -i paksamosirx386.deb
Nantinya kita akan dimintai password kita. Bila password benar, maka proses instalasi akan dijalankan.
Kalo kita tetap ingin log-in sebagai user root, cukup ketikkan perintah berikut dari terminal:
sudo su -
Setelah masuk sebagai user root, kita bisa memberikan default password untuk user root dengan menggunakan perintah:
passwd
.
.
Kesimpulan:
- Kalo mau netral dan aman pakailah paket dari source code.
- Kalo mau ringkas dan mudah pakailah paket sesuai distronya.
- Kalo mau otomatis, lebih cepat, dan praktis pakailah repository dengan bantuan tool manajemen software (lihat tulisan saya berikutnya: instalasi otomatis dan semi-otomatis)
- Hati-hati dalam menulis perintah di Linux, karena sifatnya yang case-sensitive, yaitu membedakan huruf besar dan huruf kecil.

Tidak ada komentar: